Tamara Tyasmara Selesaikan Sesi Pemeriksaan Psikologi Terkait Mendiang Anaknya

Durasi Pemeriksaan Psikologi dan Rencana Tindak Lanjut

lareddepathways – Tamara Tyasmara telah menyelesaikan sesi pemeriksaan psikologi di Polda Metro Jaya, yang berfokus pada pertanyaan mengenai anaknya yang telah berpulang, Dante, berusia enam tahun. Pemeriksaan tersebut berlangsung selama sekitar tiga jam.

“Klien kami telah memberikan keterangan selama kurang lebih tiga jam. Mengingat kondisi fisik dan psikologis Tamara yang cukup lelah, kami berencana untuk menjadwalkan sesi pemeriksaan lainnya,” ungkap Sandy Arifin, pengacara Tamara, dalam pernyataannya kepada media di Polda Metro Jaya, Jakarta, pada hari Kamis, 15 Februari 2024.

Privasi dan Kerahasiaan Selama Konseling Psikologi

Sandy Arifin menyatakan bahwa sesi konseling psikologi yang dijalani Tamara dilakukan secara pribadi dan tertutup. Tamara menjawab pertanyaan yang diajukan oleh psikolog dalam sebuah ruangan yang hanya dihadiri oleh Tamara dan pemeriksa.

“Sesi konseling bersifat konfidensial, dan berlangsung tanpa kehadiran pihak lain, termasuk kami sebagai kuasa hukum. Oleh karena itu, kami tidak memiliki akses terhadap detail pertanyaan atau informasi yang dibahas selama sesi tersebut,” terang Sandy.

Fokus Pemeriksaan Psikolog Terhadap Tamara

Tamara sendiri, dalam kesempatan yang sama, menyampaikan bahwa pemeriksaan psikolog yang dijalaninya berfokus pada memahami lebih dalam tentang anaknya, Dante.

“Pemeriksaan hari ini berpusat pada pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan Dante dan bagaimana hubungan saya dengannya,” kata Tamara mengenai isi pemeriksaan.

Kesimpulan

Sesi pemeriksaan psikologi yang dijalani oleh Tamara Tyasmara merupakan bagian dari proses yang lebih luas dan dirancang untuk menjaga kerahasiaan dan privasi Tamara. Meskipun kelelahan menjadi faktor, ada rencana untuk melanjutkan pemeriksaan ini di kemudian hari, dengan harapan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang hubungan antara Tamara dan mendiang anaknya, Dante.

Metro Jaya Telah Menetapkan Pacar Tamara Sebagai Tersangka Dalam Kasus Pembunuhan Dante

lareddepathways – Kepolisian Daerah Metro Jaya telah menetapkan pacar Tamara Tyasmara, yang hanya disebut dengan inisial YA, sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan Dante, anak berusia 6 tahun milik Tamara. Para penyidik saat ini juga sedang menyelidiki apakah Tamara sendiri memiliki peranan dalam kasus ini.

Ketika ditanya mengenai keterlibatan Tamara, Kombes Wira Satya Triputra dari Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya, di Jakarta, pada hari Jumat, 9 Februari 2024, berkata, “Untuk saat ini belum ada kesimpulan, kami akan menggali lebih dalam.”

YA dibekuk di tempat tinggalnya yang berada di Pondok Kelapa, Jakarta Timur, pada hari yang sama. YA dihadapkan pada berbagai pasal dalam hukum, termasuk yang berkaitan dengan perlindungan anak dan pembunuhan berencana.

Wira menjelaskan, “Berdasarkan UU Perlindungan Anak, tersangka bisa dihadapkan pada hukuman maksimal 15 tahun penjara, pasal pembunuhan berencana yang bisa berujung hukuman mati, dan pasal lain dengan hukuman maksimal 15 tahun, serta pasal yang bisa mengakibatkan hukuman maksimal 5 tahun.”

Penetapan YA sebagai tersangka terjadi setelah kepolisian melakukan gelar perkara pada Kamis, 8 Februari, dan kemudian langsung menangkapnya di rumahnya keesokan harinya.

Wira menambahkan bahwa bukti yang berasal dari rekaman CCTV di kolam renang, yang menunjukkan YA menenggelamkan kepala Dante hingga 12 kali, menjadi salah satu bukti kuat yang menunjukkan YA sebagai pelaku.

Wira menyatakan, “Analisis dari rekaman CCTV yang berdurasi sekitar 2 jam 1 menit, mengungkapkan serangkaian aktivitas korban yang memungkinkan penyidik untuk mengumpulkan cukup bukti terhadap tersangka dan melakukan penangkapan.”

Sementara itu, Tamara Tyasmara menyangkal adanya persekongkolan dengan YA terkait kematian anaknya. Lewat pengacaranya, Sandy Arifin, di Polda Metro Jaya, pihak Tamara menegaskan bahwa mereka tidak ingin mendahului proses penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan oleh kepolisian.

Sandy menegaskan, “Tidak ada kesepakatan apa pun antara Tamara dengan YA mengenai kematian Dante. Klien kami baru tahu tentang keadaan Dante saat anak tersebut sudah dibawa ke rumah sakit.”

Tamara juga menjelaskan reaksinya saat pertama kali melihat kondisi Dante di rumah sakit, mengatakan bahwa ia spontan mencoba untuk menyadarkan anaknya dengan menggigit tubuhnya.

“Saat di IGD melihat anaknya terbaring, seorang ibu pasti akan berusaha apa pun agar anaknya bisa sadar,” ujar Tamara.

Dia menambahkan, “Sudah banyak komentar yang masuk, tapi saya hanya bisa diam dan melakukan yang terbaik untuk Dante. Biar orang berkata apa, yang paling mengenal Dante adalah saya, dan saya ingin menunjukkan bahwa saya tidak akan tinggal diam.”