lareddepathways.com
Berita

Optimalisasi Produksi Pertanian China Menuju Kemandirian Pangan

lareddepathways.com – China telah meluncurkan inisiatif untuk memotong impor pangan dengan meningkatkan efisiensi dan hasil produksi pertanian domestik. Departemen Pertanian Amerika Serikat melalui Foreign Agricultural Service (FAS) menyatakan bahwa kebijakan pemerintah China yang bertujuan meningkatkan luas tanam kedelai dan mengurangi luas tanam jagung diharapkan berkontribusi pada peningkatan produksi jagung pada periode 2024-2025.

Kenaikan Produksi Jagung dan Perubahan Prioritas Tanam

Dalam laporan terbitan Global Agricultural Information Network (GAIN) tanggal 2 April, FAS memperkirakan bahwa pada 2024-2025, China akan menghasilkan 296 juta ton jagung, meningkat 2,4% dari tahun sebelumnya. Keputusan petani untuk memperluas luas tanam jagung didorong oleh margin keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan kedelai, walaupun pemerintah menawarkan subsidi lebih untuk kedelai.

Proyeksi Konsumsi Jagung dan Impor

Diperkirakan bahwa konsumsi jagung di China akan mencapai 318 juta ton pada 2024-25, naik 13 juta ton dari tahun sebelumnya. Meskipun proyeksi pemakaian jagung dalam pakan ternak menunjukkan penurunan, impor jagung diperkirakan akan menurun menjadi 20 juta ton, lebih rendah dari prediksi sebelumnya.

Dominasi Brasil dalam Ekspor Jagung ke China

Brasil kini menjadi pemasok utama jagung China, sejak negara tersebut memulai impor dari Brasil pada Januari 2023. Inisiatif ini mendukung upaya China untuk mengurangi impor dan meningkatkan kemandirian pangan mereka.

Kebijakan Pertanian dan Kemajuan Teknologi

China berkomitmen untuk meningkatkan teknologi pertanian, sebagaimana dituangkan dalam “No. 1 Dokumen” yang diterbitkan oleh Dewan Negara pada Februari. Dokumen tersebut menggarisbawahi fokus pada percepatan pemuliaan benih biotek dan pengembangan rekayasa genetika, dengan proyeksi peningkatan penggunaan benih jagung rekayasa genetik.

Peningkatan Produksi Gandum dan Beras

Sebagai produsen gandum terkemuka dunia, China diharapkan akan menyaksikan pertumbuhan produksi menjadi 138 juta ton pada 2024-2025. Sementara itu, produksi beras kasar diperkirakan akan mengalami peningkatan yang moderat. Fokus pada peningkatan hasil panen dan luas tanam diperkirakan akan mengurangi konsumsi gandum dan beras secara keseluruhan, sejalan dengan tren penurunan permintaan.

Kebijakan pertanian terkini China menunjukkan usaha negara tersebut untuk mengurangi impor pangan sambil memperkuat ketahanan pangan melalui inovasi dan peningkatan produksi domestik. Kebijakan ini mencerminkan pendekatan yang terintegrasi, meliputi peningkatan kapasitas produksi, penggunaan teknologi pertanian tinggi, dan penyesuaian struktur tanam untuk mendukung kebutuhan pangan nasional dan kemandirian ekonomi.

Anda mungkin juga suka...