lareddepathways.com
Berita

BRIN Akan Luncurkan Satelit NEO-1: Mata Pengamat Canggih untuk Bumi

lareddepathways.com – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Indonesia tengah menyelesaikan persiapan peluncuran satelit nasional yang diberi nama NEO-1. Satelit ini merupakan salah satu elemen penting dalam rangkaian konstelasi satelit nasional yang bertujuan untuk melakukan observasi terhadap planet Bumi.

Konstelasi satelit NEO direncanakan akan terdiri dari dua satelit resolusi sangat tinggi, empat satelit resolusi tinggi, dan dua satelit SAR (Synthetic Aperture Radar). Sebagai satelit resolusi tinggi pertama dalam seri ini, NEO-1 telah mencapai tahap final Assembly, Integration, and Test (AIT).

Perekayasa Ahli Madya Pusat Riset Teknologi Satelit BRIN, M. Arif Saifudin, menyampaikan bahwa tim riset dan pengembangan NEO-1 telah menyelesaikan serangkaian pengujian pada level subsistem atau komponen, termasuk pengujian fungsional, pengujian kinerja, dan pengujian lingkungan. Pengujian-pengujian ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap komponen memenuhi standar yang diperlukan untuk operasional di ruang angkasa.

Setelah proses perakitan dan integrasi selesai, akan dilaksanakan pengujian level sistem yang mencakup pengujian fungsional, pengujian vibrasi, dan pengujian Electromagnetic Compatibility (EMC). Satelit NEO-1 akan dianggap siap untuk peluncuran setelah semua proses AIT dan pengujian akhir selesai.

Misi utama satelit NEO-1 adalah untuk melakukan observasi Bumi dengan menggunakan teknologi kamera optik line scanner dan kamera termal inframerah. Satelit ini dilengkapi dengan kamera multispektral resolusi tinggi yang memiliki resolusi 5 meter dan lebar swath (sapuan) 33 kilometer.

Citra yang dihasilkan oleh NEO-1 diharapkan akan memberikan kontribusi penting dalam bidang penginderaan jauh, mencakup aplikasi pertanian, kehutanan, kelautan, lingkungan, pemetaan, dan lainnya yang memerlukan data citra satelit.

Selain itu, NEO-1 juga membawa kamera inframerah yang dimiliki oleh Hokkaido University, Jepang. Kamera ini akan digunakan untuk pengamatan titik api (hotspot) kebakaran hutan, aktivitas vulkanik, pengukuran temperatur permukaan, dan riset terkait cuaca.

Satelit NEO-1 juga dilengkapi dengan Space Based Automatic Identification System (AIS) Receiver untuk tujuan pemantauan maritim. Ini akan memungkinkan pengamatan lalu lintas maritim secara global.

Data yang dikumpulkan oleh NEO-1 diharapkan akan berguna untuk misi ilmiah, seperti pemantauan gejala awal gempa bumi dengan melihat perubahan medan magnet, serta untuk studi geomagnetik.

Anda mungkin juga suka...