lareddepathways – Dalam suasana ketegangan politik pasca-pemilu, Presiden Joko Widodo memberikan respons singkat terkait pertanyaan elektabilitas Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang berdasarkan hasil quick count belum mencukupi batas minimum untuk masuk ke parlemen. “Tanyakan pada PSI. Jangan tanyakan ke saya,” demikian pernyataan Jokowi yang dilontarkan usai mengikuti acara Hari Pers Nasional 2024 yang berlangsung di Econvention Ancol, Jakarta Utara, pada tanggal 20 Februari 2024.
Meskipun angka quick count tidak menunjukkan pencapaian ambang batas parlementer sebesar 4 persen untuk PSI, partai tersebut masih menunjukkan rasa percaya diri yang tinggi akan kemampuannya untuk meraih kursi di Senayan. Irma Hutabarat, yang berposisi sebagai dewan penasihat dan juru bicara PSI, menegaskan adanya survei internal yang telah dilakukan oleh partai, yang hasilnya tidak jauh berbeda dari angka yang beredar. Menurut survei tersebut, PSI diperkirakan akan mendapatkan sekitar 4,2 persen suara, sebuah angka yang melewati batas minimum yang ditentukan.
Irma juga menekankan bahwa partainya akan terus mengawasi proses penghitungan suara hingga data real count dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) diumumkan. “Penghitungan belum selesai, dan kami akan terus mengawal proses ini sampai angka resmi diumumkan,” ujar Irma, menunjukkan determinasi partainya dalam menghadapi ketidakpastian hasil pemilu.
Sejalan dengan itu, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie menambahkan suara optimisme, berdasarkan angka survei internal yang juga mengindikasikan bahwa partainya telah mengamankan posisi dengan angka di atas 4 persen. “Kami di PSI tetap optimis. Survei internal kami menunjukkan bahwa kami akan memenuhi syarat parlemen dan melanjutkan perjalanan kami ke Senayan,” ungkap Grace Natalie, menegaskan keyakinan partainya untuk melanjutkan perjuangan politiknya ke panggung yang lebih besar.
Dengan keyakinan yang disuarakan oleh kedua tokoh partai tersebut, PSI tampaknya tengah bersiap untuk melanjutkan perjuangannya, tidak hanya di arena pemilihan umum tetapi juga dalam membangun harapan dan aspirasi politik yang mereka usung ke dalam praktik legislatif Indonesia.