lareddepathways – Debat final dalam rangkaian debat Pilpres 2024, yang akan menjadi debat kelima atau ketiga bagi para calon presiden, dijadwalkan akan berlangsung esok hari. Tim kampanye Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, yang dikenal dengan singkatan AMIN, menunjukkan kepercayaan diri yang tinggi menjelang acara tersebut.
“Debat kelima ini sangat sesuai dengan keahlian Pak Anies yang memiliki latar belakang akademis dan pengalaman sebagai Menteri Pendidikan Nasional,” ujar M Iqbal, juru bicara Timnas AMIN, dalam wawancara yang dilakukan pada hari Jumat (2/2/2024).
Debat yang akan diselenggarakan di JCC Senayan, Jakarta Pusat, pada tanggal 4 Februari, akan membahas beragam topik meliputi Kesejahteraan Sosial, Kebudayaan, Pendidikan, Teknologi Informasi, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Sumber Daya Manusia, dan Inklusi.
Iqbal mengungkapkan bahwa Anies Baswedan bersiap untuk mengemukakan konsep-konsep komprehensif dalam debat tersebut. Isu pendidikan dan kesehatan akan menjadi fokus utama yang akan Anies angkat ke meja debat.
“Menurut Anies, sektor pendidikan dan kesehatan merupakan area investasi vital yang akan menghasilkan manfaat jangka panjang bagi bangsa dan negara. Oleh karena itu, beliau menekankan bahwa negara harus berkomitmen penuh dalam hal akses, kualitas layanan, dan kesetaraan di kedua sektor tersebut,” terang Iqbal.
Beliau menambahkan, “Pendidikan dan kesehatan akan menjadi prioritas anggaran karena meskipun pendidikan membutuhkan biaya besar, namun biaya dari ketidakmampuan dan kebodohan akan jauh lebih besar.”
Rektor Institut Bisnis dan Komunikasi Swadaya atau Swadaya Institut (SWINS), ini menekankan bahwa Anies tidak hanya akan mengutarakan ide-ide baru, tetapi juga akan menunjukkan hasil nyata dari rekam jejaknya ketika menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, khususnya terkait dengan bidang-bidang yang akan dibahas dalam debat.
“Anies tidak hanya akan mengungkapkan ide-idenya, tapi juga akan mendemonstrasikan pencapaiannya selama memimpin DKI Jakarta,” lanjutnya.
Untuk persiapan debat penting ini, Anies Baswedan mendapat dukungan dari beberapa ahli, termasuk kontribusi dari Fasli Djalal, yang pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
“Ibnu menjelaskan bahwa tim sudah berkoordinasi dengan dewan pakar dan tim konten untuk persiapan materi debat, termasuk input dari Prof Fasli Djalal dan beberapa akademisi terkemuka lainnya,” tutup Iqbal.
