lareddepathways.com – Pondok Pesantren (Ponpes) Sidogiri, yang terletak di Pasuruan, Jawa Timur, tengah merasakan duka yang mendalam akibat kehilangan sejumlah sesepuh pengajarnya dalam kecelakaan kereta api yang terjadi pada Selasa (7/5) di Desa Patuguran, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan. Rombongan keluarga besar Sidogiri yang mengangkut Ibu Nyai, Ning, dan anggota keluarga lainnya menjadi korban tabrakan dengan kereta api.
Abdullah, seorang alumni Ponpes Sidogiri yang juga menjadi ustaz di Lembaga Pendidikan Islam di Pengampon, Surabaya, mengonfirmasi peristiwa tragis tersebut. Empat individu dilaporkan meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut, termasuk Ny Hj Munjiyah, Ning Maslahah, Ning Aidah, dan Ning Alwiyah.
Ponpes Sidogiri, melalui akun resmi Instagramnya @sidogiri, telah memberikan konfirmasi atas kejadian tersebut sambil memohon doa bagi para korban. Sementara itu, Cahyo Widiantoro, Manajer Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember, menjelaskan bahwa kecelakaan terjadi di Desa Patuguran, yang mengganggu perjalanan KA Pandulungan dan KA Logawa. Evakuasi mobil dan perbaikan lokomotif KA Pandulungan telah dilakukan untuk memulihkan jalur kereta api.
KAI Daop 9 Jember memberikan pengingat kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati saat melintasi perlintasan kereta api sesuai dengan regulasi yang menekankan pentingnya memberikan prioritas kepada kereta api dan kendaraan yang melintas di rel, sebagaimana diatur dalam UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pasal 114.