Viralitas Video Harimau di Kintamani dan Tanggapan BKSDA
lareddepathways – Warganet di Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali, dikejutkan dengan beredarnya video yang menunjukkan seekor harimau berkeliaran di jalan raya. Video tersebut menimbulkan spekulasi mengenai kemunculan harimau di kawasan Alas Suter, sebuah hutan di timur Kintamani yang berdekatan dengan wilayah Karangasem.
Pernyataan BKSDA Bali: Video Berasal dari Sumatera
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali memberikan respons terhadap penyebaran video tersebut yang telah menyebar luas sejak Jumat (16/2/2024). Dengan tegas, BKSDA Bali membantah adanya harimau yang berkeliaran di wilayah Bali, seperti yang digambarkan dalam video.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah II BKSDA Bali, Sulistyo Widodo, dalam wawancara dengan media menyatakan, “Video yang menjadi perbincangan itu tidak diambil di Bali. Dari analisis kami atas video yang beredar, teridentifikasi bahwa itu adalah harimau Sumatera dan lokasinya terletak di pulau Sumatera.”
Asal Usul Sebenarnya Video Harimau yang Viral
Informasi yang diperoleh BKSDA setelah melakukan penelusuran menyebutkan bahwa video tersebut berasal dari Lampung, khususnya di kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, sebuah area yang terkenal sebagai habitat harimau Sumatera.
Himbauan Ketenangan dari BKSDA kepada Masyarakat Bali
Dalam upaya meredakan kekhawatiran yang mungkin timbul di kalangan masyarakat lokal, Sulistyo menginformasikan bahwa spesies harimau Bali telah punah sejak dekade 1950-an, dan tidak ada indikasi mereka masih ada hingga saat ini.
Langkah BKSDA Bali dalam Menjaga Ketenangan Masyarakat
BKSDA Bali berkomitmen untuk terus memantau situasi di hutan Kintamani dan melakukan koordinasi dengan berbagai lembaga terkait guna memastikan keamanan dan ketenangan masyarakat, serta untuk menghindari kepanikan yang tidak perlu.
Menepis Rumor Pelepasliaran Harimau Secara Ilegal
BKSDA juga menegaskan bahwa tidak ada bukti atau indikasi yang mendukung spekulasi tentang adanya individu atau kelompok yang sengaja melepaskan harimau ke kawasan lain, khususnya di Bali.
Kesimpulan
BKSDA Bali telah memberikan penjelasan mendetail mengenai video harimau yang sempat viral dan menegaskan bahwa video tersebut tidak berasal dari Bali, melainkan dari Sumatera. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh informasi yang tidak akurat. BKSDA Bali menjamin bahwa mereka akan terus mengawasi situasi dan bekerja sama dengan instansi terkait untuk memastikan keamanan wilayah dan kesejahteraan masyarakat.