lareddepathways – Jakarta: Dalam menghadapi dampak banjir yang melanda Demak, ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI, Rahmat Bagja, di markas Bawaslu di Jakarta Pusat, mengungkapkan rencana adaptasi proses pemilihan, termasuk potensi pemindahan Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Kondisi Bencana dan Penyesuaian Pemilu
- Pemindahan TPS: Rahmat Bagja menekankan bahwa relokasi TPS menjadi pertimbangan utama, yang juga akan berdampak pada Daftar Pemilih Tetap (DPT).
- Pengawasan Pemilu: Lolly Suhenty, anggota Bawaslu, menyoroti respon Bawaslu dan KPU terhadap banjir yang mengancam proses pemungutan dan penghitungan suara. Dia menegaskan bahwa telah ada koordinasi untuk memastikan pemilu dapat dijalankan dengan baik.
Strategi dan Opsi Pemilu
- Skenario Bencana: Telah disiapkan beberapa skenario untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh bencana alam terhadap pelaksanaan pemilu.
- Pemilu Susulan: Lolly Suhenty mengungkapkan bahwa salah satu alternatif yang dipertimbangkan adalah penundaan pemilu dan pelaksanaan pemilu susulan, tergantung pada perkembangan situasi dan hasil pendataan yang sedang berlangsung.
Dampak Banjir di Demak
- Pengungsi: Berdasarkan laporan terakhir, banjir Demak telah menyebabkan sekitar 28.037 orang terpaksa mengungsi.
- Kerusakan Luas: BPBD Kabupaten Demak mencatat 38 desa dari 7 kecamatan terkena dampak banjir, dengan 19.998 keluarga atau 75.667 individu terdampak.
Bawaslu dan instansi terkait sedang aktif mengawasi dan mengadaptasi proses pemilu untuk mengakomodasi warga Demak yang saat ini menghadapi kesulitan akibat banjir. Pendekatan fleksibel ini mencerminkan upaya dalam memastikan hak demokrasi warga terpenuhi meski dalam kondisi bencana.
